Rabu, 29 Januari 2014

Pengaruh Supervisi Pendidikan Oleh Kepala Sekolah Terhadap Pengaplikasian Guru Mengajar untuk Menciptakan Siswa yang Memiliki Skill dan Siap Kerja Berdasar Kajian Pustaka



Pengaruh Supervisi Pendidikan Oleh Kepala Sekolah Terhadap Pengaplikasian Guru Mengajar untuk Menciptakan Siswa yang Memiliki Skill  dan Siap Kerja Berdasar Kajian Pustaka

Oleh
Agus Very Frengky
Program Studi Pariwisata, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Teknik dan Kejuruan, UNDIKSHA

ABSTRAK
Latar Belakang Indonesia yang dari tahun ketahun tergerus oleh lintasan zaman, dari masa Orde Lama, Orde Baru dan sekarang ini Indonesia telah berada di Era Reformasi yang notabene banyak sekali pemimpin-pemimpin yang telah menelurkan ide-ide baru terhadap pendidikan di Indonesia. Untuk menunjang kegiatan pembelajaran dimasing-masing sekolah sangat perlu adanya suatu pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor sehingga guru bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh kepala sekolah sebagai supervisor di sekolah terhadap pengaplikasin guru mengajar untuk menciptakan siswa yang memiliki skill dan siap kerja. Kepala sekolah sebagai supervisor diharapkan bisa menerapkan supervisi pengajaran dengan baik kepada guru. Supervisi pengajaran merupakan suatu usaha untuk memberikan pelayanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran. Untuk dapat melakukan supervisi pengajaran yang baik, seorang supervisor harus bisa mengetahui sasaran, tujuan, prinsip, fungsi dan teknik-teknik dari supervisi pendidikan sehingga supervisor bisa memiliki kemampuan dalam mengetahui cara dalam memberikan supervisi kepada guru dengan baik tanpa adanya rasa takut yang dialami oleh guru akibat supervisi yang dilakukan oleh supervisor sehingga guru bisa mengaplikasi kepada siswa untuk menciptakan siswa yang memiliki skill dan siap kerja.
Kata Kunci: Supervisi Pendidikan, Kepala Sekolah, Guru dan Luaran Siswa.

1.      PENDAHULUAN
Latar Belakang Indonesia yang dari tahun ketahun tergerus oleh lintasan zaman, dari masa Orde Lama, Orde Baru dan sekarang ini Indonesia telah berada di Era Reformasi yang notabene banyak sekali pemimpin-pemimpin yang telah menelurkan ide-ide baru terhadap pendidikan di Indonesia, contoh saja Suryadi Suryaningrat atau lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara. Beliau dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional yang telah melahirkan 3 (tiga) pandangan terhadap pendidikan di Indonesia yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa dan Tut Huri Handayani. Berpedoman dari ketiga pandangan itu, pendidikan di Indonesia sampai saat ini tetap berkiprah hingga menelurkan cendikiawan yang berkualitas tinggi.
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang diselengggarakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar NKRI Tahun 1945 alenia ke-4 yaitu “Mencerdaskan kehidapan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
Salah satu usaha untuk bisa mewujudkan tujuan pendidikan seperti yang tercantum diatas yaitu melalui proses pembelajaran di sekolah yang melibatkan segenap unsur-unsur pendidikan sehingga kegiatan pembelajaran bisa berjalan efektif dan kondusif. Salah satu unsur pendidikan yang sangat penting dalam hal menujang peningkatan kualitas pendidikan yaitu pendidik. Pendidik dalam hal ini yaitu Kepala Sekolah dan Guru. Antara kepala sekolah dan guru memiliki peran yang sangat penting dalam hal peningkatan sumber daya manusia. Untuk itu, sangat perlu adanya pengorganisiran, pengawasan yang dilakukan oleh unsur diatas terhadap siswa sehingga tidak salah apabila kepala sekolah disebut sebagai supervisor sekolah.
Pengajaran, pelatihan, pengawasan yang dilakukan oleh supervisor di sekolah sangat memberikan pengaruh terhadap perkembangan peserta didik yang nantinya akan berdampak terhadap pengembangan soft skill dan hard skill dari siswa itu sendiri. Namun tidak menutup kemungkinan, apa yang ditularkan oleh supervisor tidak dapat diserap dengan baik karena setiap siswa memiliki psikologi yang berbeda-beda dalam proses penerimaan aspek kognitif oleh supervisor di sekolah.
Sehingga dalam proses pembelajaran tidak semua siswa bisa mengaplikasikan dengan baik apa yang diperoleh di sekolah. Dengan demikian sangat perlu untuk ditinjau kembali pengaruh yang diberikan kepala sekolah selaku supervisor terhadap siswa dalam hal pengembangan skill yang dimiliki yang nantinya akan digunakan sebagai bekal di Dunia Kerja.
Berdasarkan pembahasan diatas, artikel ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh kepala sekolah sebagai supervisor di sekolah terhadap pengaplikasin guru mengajar untuk menciptakan siswa yang memiliki skill  dan siap kerja. Sehingga benar-benar disadari bahwa keberadaan seorang supervisor sangatlah penting atau bahkan tidak penting terutama di dunia pendidikan sebagai awal penciptaan kualitas siswa yang tinggi. Artikel ini diharapkan bisa dijadikan acuan dalam hal pengembangan supervisi pendidikan di sekolah dan menjadi tolak ukur dalam mencetak SDM yang berkualitas.


2.      PEMBAHASAN
a)      Supervisi Pendidikan dan Tujuannya
Sejak dahulu dan secara historis, istilah supervisi telah dikenal sebagai snooper vision yang tugasnya melakukan mata-mata, mencari kesalahan dan melakukan pengawasan terhadap kinerja guru di sekolah sehingga guru-guru merasa takut untuk dipersalahkan dalam melakukan tugasnya.
Disisi lain juga disebutkan pendapat dari beberapa ahli mengenai supervisi yaitu:
1.   Dictionary Of Education Good Carter (1959), menerangkan bahwa supervise merupakan suatu usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan serta evaluasi pendidikan.
2.   Mc. Nerney (1951:1), supervisi merupakan suatu prosedur dalam hal memberikan arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pembelajaran.
3.   Burton dan Bruckner (1955:1), supervisi merupakan suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa supervisi pengajaran merupakan suatu usaha untuk memberikan pelayanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran
Yang menjadi tujuan dalam supervisi pengajaran ini yaitu memberikan pelayanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di kelas sehingga bisa menelurkan insa-insan yang berkualitas tinggi dan mampu berdaya saing di dunia kerja. Selain itu juga, supervisi pendidikan juga bertujuan untuk mengembangkan potensi kualitas guru dengan adanya 3 (tiga) sasaran yang dikemukakan oleh Olive dalam buku Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia (Piet : 2000 : 19) yaitu:
1.      Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan disekolah
2.      Meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah
3.      Mengembangkan seluruh staf di sekolah.

b)     Prinsip dan Fungsi Supervisi Pendidikan
Sebuah fakta mengungkapkan bahwa supervisi di lingkungan pendidikan masih bersikap otokrat dan korektif, sehingga sangat perlu untuk dirubah menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif. Untuk menunjang hal tersebut pelaksanaan supervisi pendidikan hendaknya bisa menerapkan prinsip-prinsip yang berlaku yaitu sebagai berikut:
1.      Prinsip Ilmiah (scientific)
Prinsip ilimiah mengandung ciri-ciri seperti:
a.       Kegiatan supervisi di sekolah dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
b.      Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket, observasi, perekaman pribadi.
c.       Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan berkelanjutan.
2.      Prinsip Demokratis
Pelayanan dan bantuan yang diberikan kepada guru harus berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis dalam hal ini berarti menjungjung tinggi harga diri dan martabat seorang guru, tidak memandang antara atasan dan bawahan.
3.      Prinsip Kerjasama
Mengembangkan usaha bersama atau sering dikenal dengan istilah “sharing of idea, sharing of experience” memberi support, mendorong menstimulasi guru sehingga para guru bisa saling bekerjasama
4.      Prinsip Konstruktif dan Kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisor mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan.
Fungsi utama dari supervisi pendidikan yang dilakukan oleh supervisor yaitu untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. Menurut Swearingen dalam bukunya yang berjudul “Supervision of Instruction-Foundation and Dimention (1961) yang termuat dalam buku Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, mengemukakan ada delapan fungsi dari supervisi yaitu sebagai berikut.
a.       Mengkoordinasi semua usaha sekolah
b.      Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
c.       Memperluas pengalaman guru
d.      Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif
e.       Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus
f.       Menganalisis setuasi beajar mengajar
g.      Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anggota staf
h.      Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru.
c)      Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan
Usaha-usaha untuk membantu meningkatkan sumber daya guru dalam melaksanakan tugasnya yang nanti sebagai penyalur ilmu kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai alat dan teknik supervisi yang dibagi menjadi dua kategori yaitu Teknik yang bersifat Individual dan Teknik yang bersifat Kelompok. Teknik yang bersifat individual yaitu teknik yang dilaksanakan untuk seorang guru secara individual sedangkan teknik yang bersifat kelompok yaitu teknik yang dilaksanakan untuk melayani lebih dari satu orang.
1.      Teknik yang bersifat Individual
a.       Perkunjungan Kelas
Perkunjungan Kelas merupakan kepala sekolah atau supervisor datang ke kelas untuk melihat cara guru mengajar di kelas dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya selama guru mengajar. Perkunjungan Kelas ini berfungsi sebagai alat untuk mendorong guru agar meningkatkan cara mengajar guru dan cara belajar siswa. Berdasarkan penjelasan diatas, Perkunjungan kelas di bagi menjadi tiga jenis yaitu (1) Perkunjungan tanpa diberitahu (unannounced visitation), dimana supervisor tiba-tiba datang ke kelas tanpa ada pemberitahuan. (2) Perkunjungan dengan cara memberi tahu terlebih dahulu (announced visitation);(3) Perkunjungan atas undangan guru (visit upon invitation), dalam perkunjungan ini, guru mempunyai usaha dan motivasi untuk mempersiapkan diri dan membuka diri agar bisa memperoleh umpan balik dan pengalaman baru karena ada kunjungan dari supervisor.
b.      Observasi Kelas
Seorang supervisor melakukan observasi di kelas untuk mengetahui situasi belajar mengajar yang sebenarnya. Selain itu juga, observasi yang dilakukan bertujuan untuk (1) untuk memperoleh data yang se-objektif mungkin sehingga bahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam memperbaiki kegiatan belajar mengajar; (2) Bagi guru, data yang dianalisis oleh kepala sekolah sangat membantu untuk mengubah cara-cara mengajar ke arah yang lebih baik; (3) Bagi siswa, akan dapat menimbulkan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Observasi yang dilakukan oleh supervisor sekolah di kelompokkan menjadi dua yaitu (1) Observasi langsung merupakan observasi yang dilakukan dengan menggunakan alat observasi seperti absensi saat mengajar; (2) Observasi tidak langsung merupakan observasi yang dilakukan secara tidak langsung dimana siswa tidak mengetahui bahwa siswa sedang di observasi.
c.       Percakapan Pribadi
Percapakapan Pribadi merupakan percapakan yang dilakukanoleh kepala sekolah sebagai supervisor dengan guru yang mebahas mengenai prolema yang dihadapi guru selama melakukan kegiatan pembelajaran di kelas sehingga supervisor bisa menemukan data untuk peningkatan kagiatan pembelajaran disekolah. Adapun tujuan dari percakapan pribadi ini yaitu (1) Untuk memberikan kemungkinan terhadap kenaikan jabatan guru melalui pemecahan masalah terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi; (2) Memupuk dan mengembangkan hal-hal mengajar yang lebih baik; (3) Memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang sering dialami oleh guru dalam melaksanakan tugasnya disekolah; (4) Menghilangkan dan menghindari segala prasangka yang kurang baik.
2.      Teknik yang bersifat Kelompok
a.       Pertemuan Orientasi Bagi Guru Baru (Orientation Meeting For New Teacher)
b.      Panitia Penyelenggara
c.       Rapat Guru
d.      Studi Kelompok Antar Guru
e.       Diskusi Sebagai Proses Kelompok
f.       Tukar Menukar Pengalaman
g.      Lokakarya
h.      Diskusi Panel
i.        Seminar
j.        Simposium
k.      Demonstrasi Mengajar
l.        Perpustakaan Jabatan
d)     Pengaruh Supervisi Pendidikan terhadap Pengaplikasian Guru Mengajar
Berdasarkan ulasan diatas, supervisi pendidikan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah sebagai supervisor sekolah akan memberikan dampak atau pengaruh besar terhadap guru baik dari segi cara mengajar, evaluasi kinerja guru guna untuk meningkatkan kualitas guru sehingga bisa menjadi guru yang professional. Adapun ciri-ciri dari guru yang professional yaitu (1) Memilikin kemampuan sebagai ahli dalam bidang mendidik dan mengajar; (2) Memiliki rasa tanggungjawab yaitu mempunyai komitmendan kepedulian terhadap tugasnya; (3) Memiliki rasa kesejawatan dan menghayati tugasnya sebagai suatu karir hidup serta menjungjung tinggi kode etik jabatan sebagai seorang guru. Untuk menciptakan seorang guru yang professional sangatlah sulit. Guru yang professional adalah gur yang bisa menjadi wadah bagi siswa untuk memfasilitasi siswa dalam pembelajaran. Adapun pengaruh dari supervisi pendidikan oleh Kepala Sekolah sebagai supervisor dalam pengaplikasian Guru mengajar yaitu sebagai berikut: (1) guru bisa memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran karena bisa mencurahkan dengan supervisor dan memperoleh masukan-masukan akan masalah yang dihadapi; (2) cara mengajar guru bisa lebih bervariasi sehingga bisa menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif dan aktif; (3) dengan adanya guru yang professional, akan dapat menghasilkan luaran yang posistif bagi siswa selaku penerima informasi dari guru sehingga memiliki skill dan berdaya saing di dunia kerja; (4) menghasilkan SDM yang berkualitas baik guru maupun siswa karena antara supervisor, guru dan siswa memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan.


3.      KESIMPULAN
Supervisi pembelajaran merupakan suatu usaha untuk memberikan pelayanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran. Dengan adanya pengaruh yang diberikan melalui adanya supervisi pendidikan terhadap kinerja guru dalam mengaplikasian mengajar terhadap siswa, ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik yaitu sebagai berikut:
a.       Sebagai seorang supervisor, untuk  bisa menjalankan tugasnya dengan baik sangat perlu untuk memperhatikan prinsip, fungsi dan tujuan dari supervisi pendidikan itu sendiri sehingga bisa memberikan luaran yang positif terhadap guru dan siswa;
b.      Untuk mencapai guru yang professional sangat diperlukan seorang supervisor yang mampu menjadi pelayan, fasilitator, teman curhat atau pemecah masalah, pengawas dengan menerapkan teknik-teknik supervisi yang mampu menciptakan guru yang berkualitas.
c.       Dengan adanya guru yang professional, akan dapat berpengaruh terhadap cara belajar siswa sehingga siswa bisa memahami materi ajar dengan baik, mempunyai soft skill dan hard skill yang positif serta siap bersaing di dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
A. Sahertian, Prof. Drs. Piet. 2000.Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Dirangkum oleh: Eko Khoerul Nurnawawi/ guru-supervisi-pendidikan, email: eko_khoerul@yahoo.co.id diakses pada tanggal 16 Desember 2013
www.blogsport.com/guru-profesional-/ diakses pada pada 18 Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar